Kue Apem merupakan sebuah cemilan makanan manis tradisional,berasal dari mataram kuno,selain makanan dari tradisional,kue apem juga memiliki cerita unik didalamnya,pada artikel kali ini saya akan mengajak teman – teman menbahas seputar Cara Membuat Apem Tepung Terigu,dan seputar lainnya!.
apem (atau kue apem) Apem Tepung Terigu merupakan salah satu kue tradisional yang masih dipertahankan sampai saat ini dan masih sering disajikan dalam bermacam macam acara. Rasanya mungkin tidak selembut sponge cake ataupun cheesecake yang begitu populer dalam kalangan manapun, namun kue apemlah menyimpan berbagai cerit sendiri dan memiliki sebuah keunikan daripada kue yang lain.
Kue apem kadang kala kita sering menjumpainya saat dipasar,maupun pada saat warung warung kecil pedesaan juga.
Kue Apem biasanya dibuat untuk acara – acara khusus.Kue tradisional ini pun kerap dibuat pada momen saat menjelang bulan Ramadan dan berbagai adat di tanah jawa.
Kue ini diyakini bermula dari Ki Ageng Gribig, yaitu keturunan Prabu Brawijaya yang kembali dari perjalanan ke tanah suci dengan membawa kue apem yang bermula hanya tiga buah saja.
Kue ini lalu dibuat ulang oleh istrinya Ki Ageng Gribig yang kemudian dibagi – bagikan ke masyarakat,inilah yang kemudian menjadi budaya dan sesuatu kebiasaan terutama di saat syukuran bersama.
Kata apem sendiri diyakini asal menurut bahasa Arab yaitu “afuan” atau “afuwwun” yg berarti pengampunan. Orang Jawa menyederhanakan penyebutannya sebagai “Apem” sebagai akibatnya pada filosofi Jawa, kudapan manis apem adalah simbol pengampunan atau mohon ampun menurut aneka macam kesalahan.
teman teman juga bisa membuat secara mandiri dengan tepung terigu dirumah,berikut adalah:
Baca Juga : Resep Kue Apem Tradisional
Bahan bahan:
sekian artikel saya yang membahas cara membuat apem dengan tepun terigu dan berberapa aneka dari kue tersebut,berkaryalah teman teman sekalian!.
Kue ini termasuk dalam panganan yang wajib disajikan pada salah satu tradisi di Keraton Yogyakarta.Salah satunya, tradisi Hajat Dalem untuk memperingati hari ulang tahun kenaikan tahta Sultan HB X.Tradisi tersebut diperingati setiap tanggal 29 Rajab.
Untuk memperingati agenda hajat dalem, sebelumnya diawali dengan prosesi ngebluk dan ngapem.Di sini lah eksistensi kue apem terlihat.
Proses ngebluk dipimpin oleh putri – putri raja dan abdi dalem keparak. ngebluk merupakan upacara membuat adonan yang nantinya dimasak menjadi apem.Ngebluk sendiri berasal dari suara “bluk” yang ditimbulkan saat pengolahan adonan kue apem.
Adonan kue apem yang telah diolah pada prosesi ngebluk kemudian dimasak menjadi apem.
Proses memasak adonan tersebut dilakukan dalam prosesi ngapem.Kue apem yang dibuat juga memiliki spesifikasi tertentu.Terdapat dua kue apem yang berbeda.
Kue ini termasuk dalam jajanan yang disajikan dalam salah satu tradisi Keraton Yogyakarta, di antaranya adalah tradisi Hajat Dalem untuk memperingati hari jadi Sultan HB X naik takhta.
Tradisi ini sering diperingati pada setiap tanggal 29 Rajab.
Untuk memperingati perencanaan Hajat Dalem, prosesi ngebluk dan ngapem dimulai di masa lalu, di sini keberadaan apem manis dapat dilihat.
Sidang ngebluk dipimpin oleh putri raja dan abdi dalem Keparak. Ngebluk adalah upacara yang melibatkan pembuatan adonan yang dimasak dalam apem.
Ngebluk sendiri dari menurut suara “bluk” yg disebabkan waktu pengolahan campuran kudapan manis apem.
Adonan kudapan manis apem yg sudah diolah pada prosesi ngebluk yg lalu dimasakkannya sebagai apem.
Dalam melakukan proses memasak sebuah adonan tersebut,dilakukanlah dalam prosesi ngapem.
Kue apem yang dibuat juga memiliki spesifikasi – spesifikasi tertentu.yaitu terdapat dua kue apem yang berbeda.
Pertama,
apem biasa yang berukuran kecil.
Apem ini biasanya diperuntukkan oleh permaisuri dan putri dalem atau putri Sultan Hamengku Buwono X.
Kedua, apem mustaka yang berukuran besar.
Apem mustaka dibuat oleh seorang sentana dalem putri yang sudah mengalami menopause.
Yang pada akhirnya, apem mustaka akan disusun sesuai dengan tinggi badan Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Kue apem tersebut juga akan dibagi – bagikan kepada kerabat – kerabat, para abdi dalem, dan keluarga Sultan.
Mirip dengan sejarah zaman Wali Songo, kue apem di sekitar Keraton Yogyakarta mengandung makna simbol permintaan maaf atau pengampunan.
Dalam pembagian kue apem tersebut dilaksanakan pada Upacara Sugengan yang dilaksanakan di dalam rumah adat Bangsal Kencana.
kudapan manis yg sebenarnya mampu ditemui saban hari pada warung juga pasar penjual aneka penganan itu sebagai hits menjelang ibadah puasa Ramadan pada Yogyakarta menggunakan sebutan tradisi apeman.
Bahkan, dengan adanya program pembagian kue apem, ada sesuatu yang dipertaruhkan yang tidak hanya terjadi di Keraton Yogyakarta.
Melainkan sebagai tradisi sejumlah kampung pada daerah Daerah spesial Yogyakarta (DIY).
Perbedaan masing – masing jenis kue apem ini berdasarkan hanya terletak pada cara memasaknya.
kue apem kukus, mirip namanyaa, dimasak dengan cara dikukus, agak tebal dan bisa diberi berbagai aneka rasa seperti cokelat, stroberi, dan yang paling umum dan sering dijumpai adalah rasa gula jawa, dan mirip berbentuk seperti kue muffin
pada kue apem panggang,kue ini mempunyai berwarna kecoklatan dan bentuk bulat pipih sedikit tebal.
Perbedaan konsistensi adonan Sementara dari bahan atau komposisi adonan masing – masing kue apem tidak ada yang berbeda.
Perbedaan yang terletak pada kestabilan adonannya,Kue apem panggang memiliki konsistensi tekstur adonan yang lebih kental dari pada kue apem kukus.
Sementara itu pada kue apem selong mempunyai kestabilan yang lebih cair dari kestabilan adonan yang ada pada kue apem kukus,supaya dapat memiliki kulit agak tipis di bagian sisi berwarna kecoklatan.
Penganan yg terbuat menurut tepung beras, tepung gandum & tapai singkong yg dimasak menggunakan cara dikukus & berbentuk misalnya mangkuk & mengembang dalam ujungnya.
Kue mangkuk adalah galat satu kudapan manis basah yg terkenal pada Indonesia. Kue yg biasa dijual pada pasar tradisional ini diperkenalkan sang imigran menurut Tiongkok Selatan, yg lalu mengalami indigenisasi.
Bahan utamanya merupakan tepung beras yg dicampur sedikit tepung gandum. tapai singkong & gula jua dibubuhi menjadi penyedap. Adonan ini, sehabis diberi pengembang kudapan manis (misalnya serbuk pengembang), lalu dikukus.
Menurut dari beragai sejarah,Kedua ini memiliki kesamaan,namun beda dalam penyebutannya saja.
Dengan bentuknya yang mirip, banyak yang belum mengetahui perbedaan antara cupcakes dan steamed cake. Sama halnya dengan kue tradisional Indonesia, ternyata kedua kue tersebut berbeda bahan utamanya.
Kue kukus terbuat dari tepung terigu, sedangkan cupcakes terbuat dari pita, tepung terigu, dan tepung. Beras.
Karena bahan utamanya berbeda, maka tekstur kedua kue tersebut juga berbeda. Kue kukus memiliki tekstur yang lembut dan halus, sedangkan kue mangkuk memiliki tekstur yang kasar dan sedikit lembab.
Jika kue Cubit dibuat dengan berbahan dasar tepung terigu, maka apem ini dibuat dari tepung beras, gula, santan kemudian dipanggang.Tentunya menggunakan komposisi yg hampir sama, kudapan manis apem ini pula mempunyai rasa yg anggun & legit.
Kue Cubit memiliki topping seperti bulan, coklat, bahkan selai manis lainnya, kue khas Apem ini dilapisi dengan daun nangka atau pandan sehingga aromanya juga tidak diragukan lagi.
Kue lumpur memiiki bahan dasar yg sama misalnya kudapan manis cubit, hanya saja menggunakan tambahan kentang & telur menciptakan tekstur menurut kudapan manis lumpur ini semakin lembut.
Ditambah menggunakan topping kismis, kudapan manis yg satu ini memang sangat lembut, gurih & cantik misalnya kudapan manis cubit.
Khas menurut kudapan manis lumpur lainnya mampu dibilang, kudapan manis lumpur ini merupakan kudapan manis cubit yg bertekstur basah.
Kue taram dari Tarutonga di Sumatera Utara juga terlihat seperti kue cubit maupun kue apem.
Bentuk ketiganya sangat kecil, perbedaan antara kue talam, kue siku dan kue apem terletak pada bahan baku dan cara pembuatannya.
Kue talam dibuat dengan tepung sagu agar teksturnya lebih kental dan dikukus. Selain itu, kue taram biasanya diberi tambahan warna agar tampilan sajiannya lebih manis.
Seperti namanya, kudapan manis yg satu ini memang asal berdasarkan Babat, Lamongan. Serupa menggunakan kudapan manis cubit juga kudapan manis apem, kudapan manis ini juga adalah kudapan manis yg dipanggang.
Adonan primer yg terdiri berdasarkan tebung beras, kelapa & gula menciptakan tekstur berdasarkan wingko babat ini lebih padat & lebih kering dibanding kudapan manis cubit dan juga apem.
Demikian dari artikel kali ini dari saya,seperti itu keunikan serta berberapa fakta dalam kue apem, teman – teman berkaryalah mencoba berbagai aneka resep – resep diatas.
Sebagai penulis di lintasusaha.com, saya memiliki minat yang besar terhadap perkembangan teknologi, khususnya di bidang teknologi IT. Selain itu, saya senang dalam proses pembelajaran dan berbagi informasi seputar dunia bisnis serta tips terbaru.