Budidaya Kacang Kedelai

Berikut ini saya akan menjelaskan tentang budidaya kacang kedelai adalah tanaman budidaya yang termasuk dalam kelompok tanaman pangan. Kedelai termasuk dari famili leguminosa yang banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan tempe, tahu, susu dan lain sebagainya.

Kedelai memiliki prospek bisinis yang bagus mengingat nilai ekonomisnya yang tinggi dan kebutuhan didalam negeri yang terus meningkat. Hingga saat ini Indonesia belum mampu berswasembada kedelai dan untuk memenuhi kebutuhan akan kedelai masih di impor dari luar negeri.

Peluang ini seharusnya dimanfaatkan agar Indonesia tidak selalu bergantung dengan negara lain, sebab kita memiliki lahan yang luas, subur dan memiliki iklim yang cocok untuk budidaya kedelai. Kedelai merupakan salah satu bahan masakan yang biasa digunakan oleh masyarakat di Indonesia.

Banyak masakan asli Indonesia yang menggunakan bahan ini. Dan, kedelai juga menjadi salah satu tanaman yang bisa anda pilih untuk anda budidayakan. Ada beberapa cara menanam dan membudidayakan kedelai yang perlu anda ketahui.

Kedelai dapat tumbuh diberbagai jenis tanah. Akan tetapi, tanah yang menjadi lahan untuk menanam kedelai harus mempunyai drainase dan aerasi yang baik. Selain itu, cara budidaya yang tepat adalah menggunakan tanah dengan tingkat pH sebesar 5,8 sampai 7.

Daerah tempat untuk menanam kedelai juga harus tepat, yaitu daerah yang terletak di ketinggian 600 mpl, dengan curah hujan sebesar 100 sampai 400 ml per bulan dan suhu 23 smapai 30 derajat Celsius dan tingkat kelembaban sebesar 60% sampai 70%.

Penjelasan

Tanaman kedelai merupakan salah satu tanaman yang potensial untuk dikembangkan saat ini. Kebutuhan dan permintaan pasar yang tinggi membuat kedelai diminati oleh banyak orang terutama pengusaha produk-produk berbahan dasar kedelai sebagai bahan baku nya.

Untuk mendukung terpenuhinya kebutuhan pasar akan kedelai, maka produksi kedelai perlu ditingkatkan. Kualitas tanaman kedelai yang baik akan menghasilkan biji yang berkualitas baik pula untuk dipasarkan.

Agar dapat menghasilkan biji kedelai yang baik, budidaya menjadi tahap yang sangat penting. Tanaman kedelai adalah salah satu tanaman yang peka dan tergantung pada perubahan kondisi iklim, sehingga pemilihan varietas perlu disesuaikan dengan kondisi lahan yang berbeda.

Menghasilkan kedelai dengan kualitas yang lebih baik, tentu menjadi salah satu hal yang perlu ditingkatkan dari cara budidaya kedelai agar maksimal. Seperti yang diketahui, kedelai sendiri memang memiliki peluang yang bagus jika dikembangkan. Namun tak jarang jika kendalanya juga banyak.

Lalu bagaimana menanam kedelai agar memenuhi permintaan lokal? terlebih lebih tahan terhadap perubahan cuaca. Salah satunya budidaya kedelai di sawah bisa menghasilkan lebih dari 2 ton per ha?Nyatanya, itu bukan hal yang sulit jika Anda benar-benar memahami teknik penanaman kedelai yang benar. Dan setelah panen, kedelai bisa dibuat menjadi susu kedelai dengan mesin susu kedelai.

Lalu, bagaimana sih cara tanam kacang kedelai agar bisa mendapatkan panen tinggi? Yuk simak tips dan cara penanaman kacang kedelai berikut:

Budidaya Kacang Kedelai

Budidaya Kacang Kedelai

1. Pilih Varietas Kedelai Unggulan

Ada begitu banyak varietas kedelai yang bisa Anda pilih dipasaran. Namun, pastikan Anda memilih kedelai yang unggul.

Varietas kedelai unggulan umumnya memiliki beberapa sifat unggul, seperti produktivitas tinggi, umur pendek, tahan kecaman tanah masam, memiliki ketahanan terhadap serangan hama penyakit, seperti karat daum, hama Agromyza, hama Lamprosema litura, hama wereng kedelai, hama penggerek polong, dan lainnya.

Anda bisa menentukan varietas kedelai terbaik yang sesuai untuk ditanam di daerah Anda. Tentu saja, ini berdasarkan kondisi lingkungan di tempat Anda.

Tanaman kedelai dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah dengan drainase dan aerasi tanah yang cukup baik. Pada tanah yang miskin unsur hara (tandus) kedelai masih dapat tumbuh dengan syarat diberi pupuk organik, pupuk kandang dan pengapuran.

Tanaman kedelai memerlukan pengairan yang cukup selama masa budidaya kacang kedelai. Curah hujan ideal antara 100 – 200 mm/bulan dengan temperatur antara 25 – 27 derajat celcius. Budidaya kedelai paling baik dilakukan pada ketinggian 0 – 900 mdpl dengan sinar matahari penuh, minimal 10 jam/hari.

Ciri – ciri tanah yg cocok untuk budidaya kacang kedelai sebagai berikut:

  • pH tanah antara 4,5-5,5
  • Bertekstur lempung, berpasir, ataupun liat berpasir.
  • Pilih lokasi dan tanah yang terbebas dari penyakit endemik.
  • Suhu tanah yang sesuai adalah sekitar 30°C.
  • Panjang hari (photoperiode) tanaman kedelai merupakan jenis tanaman hari pendek atau maksimal 15 jam per hari dan optimalnya 12 jam.
  • Kebutuhan air selama masa pertumbuhan kedelai rata-rata adalah antara 350 – 450 mm.

Setelah memilih jenis tanah yang sesuai, selanjutnya Anda bisa mulai melakukan pengolahan tanah secara organik.

3. Persiapan Lahan

Budidaya Kacang Kedelai

Lahan untuk budidaya kacang kedelai dibajak atau dicangkul terlebih dahulu agar tanah menjadi gembur. Kemudian dibuat saluran-saluran air agar tanaman tidak tergenang saat musim hujan. Saluran air / drainase dibuat setiap 5 – 6 meter dengan kedalaman dan lebar disesuaikan dengan kondisi lahan.

Tanaman kedelai pada lahan yang tergenang akan tumbuh kerdil dan tidak mampu berproduksi dengan baik. Taburkan dolomit jika pH tanah rendah dan taburkan pupuk kandang atau kompos jika lahan kurang subur atau tandus.

Bisa juga ditambahkan dengan pupuk TSP, KCL dan Urea dengan perbandingan 2 : 1 : 1. Tanah dibajak dan diratakan agar mempermudah menanam dan sistem drainase. Bila ada gulma pada lahan yang akan ditanami, bersihkan sampai benar-benar bersih.

Untuk menjaga keadaan tanah dari kelebihan air yang dapat merusak kedelai, anda perlu membuat saluran air dengan jarak 3 sampai 4 meter. Setelah itu, tanah dibiarkan kering selama tiga minggu dan setelah tiga minggu, tanah siap untuk ditanami kedelai.

4. Persiapan Benih

Agar mendapatkan hasil yang maksimal, sebaiknya benih yang digunakan adalah benih unggul bersertifikat. Jika ingin membuat benih sendiri, pilihlah benih dari tanaman yang sehat dan memiliki produktifitas tinggi. Benih kedelai yang baik adalah benih yang didapatkan dari tanaman yang berumur cukup tua dan sehat. Kebutuhan benih berkisar 40 – 50 kg/hektar.

5. Penanaman

Sebelum ditanam sebaiknya benih diberi insektisida dan fungisida terlebih dahulu agar benih terhindar dari serangan hama dan jamur. Campurkan 100 gr insektisida dan 100 gr fungisida dengan 10 kg benih. Insektisida yang digunakan adalah insektisida yang berbentuk tepung, misalnya metindo atau lannate.

Penanaman dilakukan dengan cara ditugal, dengan jarak tanam 40 x 25 cm atau disesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah. Setiap lubang diisi dengan 2-3 benih kemudian ditutup tipis dengan tanah. Penanaman yang baik dilakukan setelah hujan turun atau pada saat tanah dalam kondisi basah.

Tekniknya;

Untuk teknik menanam yang baik, masukkan 2 sampai 3 biji disetiap lubang tugal dilahan anda dan tutup benih dengan tanah gembur dan tidak perlu dipadatkan. Untuk hasil yang lebih optimal, buat lubang tugal dengan jarak 30 x 20 cm.

Waktu penanaman yang paling baik adalah saat akhir musim hujan, dimana curah hujan atau air akan menurun yang sangat cocok dengan tanaman kedelai yang tidak cocok dengan tanah yang sangat basah. Anda juga bisa memasukkan pupuk ke dalam lubang tugal, agar benih calon pohon kedelai dapat tumbuh dengan baik.

6. Pemeliharaan dan Perawatan

  • Pengairan

Tanaman kedelai sangat peka terhadap kekurangan air. Fase pertumbuhan yang sangat membutuhkan air adalah pada awal pertumbuhan vegetatif yaitu umur 15 – 21 hari setelah tanam, pada fase pembungaan yaitu umur 25 – 35 hari setelah tanam dan pada fase pengisian polong yaitu umur 55 – 70 hari setelah tanam. Pada fase-fase tersebut tanaman kedelai sangat membutuhkan air dan harus dilakukan pengairan jika tidak turun hujan.

  • Penyiangan

Gulma atau rumput liar yang tumbuh disekitar tanaman kedelai perlu dilakukan penyiangan. Jika tidak tanaman kedelai akan terganggu pertumbuhannya karena terjadi persaingan dalam mendapatkan nutrisi. Meski Anda sudah memasang mulsa, namun penyiangan gulma tetap harus dilakukan untuk memastikan lahan terbebas dari gulma.

Jika Anda menggunakan mulsa, Anda bisa mulai melakukan penyiangan gulma saat tanaman kedelai berumur 20 HST. Namun, jika Anda tidak menggunakan mulsa, maka Anda bisa melakukan penyiangan gulma saat tanaman berumur 10 HST dan diulangi setiap 1 minggu sekali.

Pemupukan susulan perlu dilakukan agar tanaman kedelai tidak kekurangan unsur haranya. Namun jika kondisi tanahnya sangat subur, pemupukan susulan tidak perlu dilakukan.

Taburkan urea pada fase pertumbuhan, dan pada fase pembungaan sampai fase pembentukan biji/polong berikan pupuk yang mengandung unsur phospor dan kalium, misalnya TSP dan KCL. Dosis yang digunakan disesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah.

7. Pengendalian Hama dan Penyakit

Hama yang sering menyerang tanaman kedelai antara lain lalat bibit/lalat kacang (Ophiomya phaseoli tryon), lalat buah, ulat grayak, oteng-oteng, ulat penggulung daun, ulat jengkal, penggerek buah, ulat buah, dan penggerek daun. Pengendalian dapat dilakukan dengan sanitasi lahan dan penyemprotan insektisida tepat sasaran.

Penyakit yang sering menyerang tanaman kedelai antara lain karat daun, busuk batang, busuk akar, layu dan bercak daun. Pengendalian dapat dilakukan dengan memperhatikan sanitasi dan kebersihan lahan serta penyemprotan dengan fungisida.

Contohnya:

Hama yang paling sering menyerang saat budidaya kacang kedelai adalah lalat kacang. Untuk mencegah dan melindungi tanaman kedelai dari serangan hama ini, tanaman kedelai anda perlu disemprot dengan insektisida yang menggunakan bahan aktif Fipronil.

Proses penyemprotan ini dilakukan saat tanaman kedelai berumur 7 hari, saat benih sudah tumbuh dan mengeluarkan 2 lembar daun pertama. Selain itu, bila pada masa pemeliharaan terjadi serangan hama dan penyakit, maka bisa dilakukan pembasmian yang disesuaikan dengan jenis hama dan penyakit yang menyerang.

8. Panen

Budidaya Kacang Kedelai

Kedelai dapat dipanen muda sebagai kedelai rebus atau dipanen tua setelah biji matang. Kedelai harus dipanen pada waktu yang tepat, yaitu setelah biji atau polong benar benar sudah matang atau tua. Ciri-ciri kedelai yang sudah siap panen adalah daun menguning dan mudah rontok, polong biji mengering dan berwarna kecoklatan.

Pemanenan dilakukan dengan cara memotong batang / menyabit dengan sabit. Pemanenan dengan cara mencabut batang tidak dianjurkan, karena dapat mengurangi kesuburan tanah. Pertama waktu yang tepat untuk memanen kedelai adalah saat biji polong sudah tampak masak, yaitu bewarna kuning hingga coklat, dan daun menguning dan mulai gugur.

Pemetikan biji polong dilakukan secara hati-hati. Setelah proses pemetikan selesai, biji kedelai segera dijemur sampai kering dan dilakukan pemilihan biji kacang kedelai yang baik untuk digunakan. []

9. Tips Memilih Lahan

Ada beberapa tips yang bisa anda gunakan untuk memilih lahan yang akan ditanami benih kedelai. Salah satu cara yang paling populer adalah memanfaatkan lahan yang baru ditanami padi untuk budidaya kacang kedelai.

Caranya, setelah memanen padi, sisa jerami dibabat dan dibiarkan selama 3 minggu. Setelah itu, lahan ini disemprot dengan herbisida dan lahan bekas padi siap untuk ditanami dengan kedelai.

10.Pemilihan Benih

Selain mempersiapkan tanah, pemilihan bibit kedelai juga penting untuk dilakukan. Benih yang baik untuk anda budidayakan adalah benih dengan varietas yang sudah diketahui kualitasnya, seperti benih Grobogan. Sebelum ditanam, sebaiknya benih direndam dengan POC NASA dengan dosis sebesar 2 cc/liter air, bila lahan yang akan anda tanami belum pernah ditanami dengan kacang kedelai.

11. Pemupukan

Proses pemupukan diberikan setelah tanaman kedelai berumur 2 minggu dan pemupukan diberikan setiap 2 minggu sekali. Pupuk yang dapat anda gunakan adalah pupuk POC NASA yang diberikan dengan cara disemprotkan ke tanaman kedelai.

Akan tetapi, bila tanaman kedelai anda sudah mulai berbunga, maka proses penyemprotan ini perlu anda hentikan agar tidak mengganggu proses penyerbukan. Selain menggunakan pupuk POC NASA, pupuk tambahan berupa pupuk kandang dan kompos juga bisa diberikan agar tanaman kedelai anda mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh secara optimal.

12. Cara Menanam Kacang Kedelai Di Sawah

Cara tanam kacang kedelai dimulai dari pembuatan lubang tanam setelah media siap. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah cara menanam kacang kedelai:

  1. Buat lubang tanam dengan kedalam 2 cm.
  2. Jarak tanam yang disarankan adalah 40 cm X 15 cm atau 400.000 tanaman/ha.
  3. Isi lubang tanam tersebut dengan 3 biji kacang kedelai.
  4. Tutup lubang tanam dengan tanah.
  5. Sirami dengan air hingga tanah basah dan lembab.

13. Pengairan

Tanaman kedelai sangat peka terhadap kekurangan air pada awal pertumbuhan saat berbunga dan saat pengisian polong sehingga pada fase ini tanaman harus diberikan air apabila tidak turun hujan. Sebagian saluran air dapat ditutup pada saat pemberian air untuk mempercepat peresapan air keseluruh bagian sawah.

14. Pasca Panen

Panen dilakukan apabila semua daun tanaman telah rontok, polong berwarna kuning/coklat, dan telah mengering. Panen dilakukan dengan cara memotong pangkal batang menggunakan sabit agar menghindari tercampurnya hasil panen dengan tanah. Perontokan dapat dilakukan secara otomatis dengan menggunakan mesin Power Treser atau manual dengan kayu.

Biji yang sudah dibersihkan dapat dijemur selama 3 sampai 5 hari tergantung kondisi cuaca. Untuk penyimpanan biji sebaiknya menggunakan karung plastik. Hal ini dimaksudkan agar bertahan lama dan tidak mudah diserang oleh hama dan penyakit. Biji yang mau dijadikan benih sebaiknya kadar airnya berkisar 9-10% dan disimpan dalam wadah yang tertutup seperti jergen atau drum untuk benih jumlah yang terbatas.

Biji kedelai banyak digunakan sebagai bahan untuk membuat produk makanan seperti tempe, tahu, dan susu. Produk-produk tersebut menjadi makanan yang banyak dicari oleh masyarakat saat ini setiap harinya karena harga yang relatif terjangkau dan baik untuk kesehatan.

Tahap Terakhir

Budidayab Kacang Kedelai

Dalam rangkaian budidaya, suatu proses yang tak kalah penting adalah proses pemanenan agar kita bisa mendapatkan hasil yang maksimal. Waktu panen yang tepat ditandai saat biji polong sudah tampak masak, yaitu bewarna kuning hingga coklat, dan daun menguning dan mulai gugur.

Umur kedelai berkisar antara 72-90 hari tergantung varietas, pada kondisi normal kadar air berkisar 20-24%. Panen dilakukan dengan cara memotong batang dengan sabit bergerigi. Dan sebaiknya tanaman tidak tercabut agar bintil akar Rhizobium tetap dalam tanah sebagai pupuk.

Proses pemetikan biji polong harus lah dilakukan secara hati-hati. Setelah proses pemetikan selesai, biji kedelai segera dijemur sampai kering dan dilakukan pemilihan biji kacang kedelai yang baik untuk digunakan.

Baca Juga : Budidaya kacang kedelai